• BERANDA
  • PROFIL
  • SEJARAH KABUPATEN ASMAT
  • STRUKTUR ORGANISASI
  • BIDANG INDUSTRI
  • BIDANG PERDAGANGAN
  • BIDANG KOPERASI DAN UKM
  • BIDANG TENAGA KERJA
  • BERITA
  • GALLERY
DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI-UKM DAN TENAGA KERJA KABUPATEN ASMAT
Picture

MELALUI SISTEM DIGITALISASI, OKTAVIN R.K DATU LAKUKAN AKSI PERUBAHAN UNTUK PELAKU USAHA

10/1/2025

0 Comments

 
Picture
Agats, Indagkukmtk Asmat - - , Rabu, 01 Oktober 2025, Para pedagang di Kabupaten Asmat didorong untuk beradaptasi dengan Digitalisasi, guna mewujudkan sistem berbasis digitalisasi memperkuat pengawasan pasar yang lebih efektif dan transparan.

Oktavin R.K. Datu selaku Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Ukm dan Tenaga Kerja Kabupaten Asmat yang juga sekaligus menjadi Ketua Tim Aksi Perubahan Penguatan  Layanan Tata  Kelola Perdagangan  melalui Pembuatan  Juknis Pengawasan Barang  Kadaluarsa, Ketersediaan Bahan Pokok dan Harga Barang di Kabupaten Asmat , adalah salah satu Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan VI, Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia, Tahun Angkatan 2025.

Bersama Tim yang dibentuknya, wanita yang akrab disapa Ibu Okta ini, saat di temui diruang kerjanya, mengatakan keterbatasan jangkauan informasi tentang pasar dagang bahan pokok menjadi salah satu PR yang harus ada perubahan di Kabupaten Asmat.

“Kita di Asmat sangat terkendala dengan informasi dari para pedagang, tidak usah jauh-jauh ke Distrik lain, dalam Distrik Agats ini saja kita kesulitan mendapat data mulai dari harga barang, ketersedian barang bahan pokok, barang-barang yang kadaluarsa, kami sangat minim informasi dari para pedagang, kami selalu turun ke lapangan untuk memberikan sosialisasi, tapi saat dilapangan masih saja tim menemukan bahan pokok yang di jual dalam keadaan kadaluarsa,hal inilah yang mendorong saya untuk melakukan Aksi Perubahan” ucapnya.

Lanjutnya, Aksi Perubahan ini dibuat agar bisa menyelesaikan masalah yang selalu dihadapi, dengan tidak tersedianya Petunjuk Teknis (Juknis) serta tidak memiliki Standard Operating Procedure (SOP) yang baik, sehingga pelaporan dari para pedagang masih manual dan lambat, bahkan tidak seirama.

“Hal seperti ini sangat berpengaruh besar terhadap harga barang yang sama, akuntabilitas data pasar melemah dan peredaran barang-barang kadaluarsa yang tetap di perjual belikan, saya beri contoh, saat dilapangan pada Tahun ini saja kami menemukan harga beras dengan ukuran medium yang ada di Distrik Agats saja sudah di angka Rp 17.000/kg, sedangkan daging sapi yang es/ beku sudah di harga Rp 150.000/kg, semua ini perlu dilihat dan dipantau lebih ketat” tambahnya.

Aksi Perubahan melalui Sistem Digitalisasi ini menjadi yang utama dengan menerapkan sistem pelaporan digital yang mudah di akses oleh para pedagang, dengan memanfaatkan akses Google Form untuk pengimputan data yang ada dilapangan,Google Sheet dipakai sebagai akses pemantau real-time bagi pimpinan dan WA Group sebagai akses untuk koordinasi yang cepat dalam pelaporan dan berbagi informasi dari para pedagang, sehingga dapat lebih mempermudah dan memantau pedagang yang ada di luar Distrik Agats.
​
Demi keberhasilan Program ini perlu adanya dukungan yang sangat penuh dari para pemangku kebijakan dan kepentingan di Daerah, dimana dalam program ini banyak melibatkan banyak pihak seperti Dinas Kesehatan dan Satpol PP, dukungan dari para pelaku usaha dan masyarakat konsumen pun sangat dibutuhkan, sehigga komunikasi dan keterlibatan masing-masing stakeholder telah dipetakan untuk memastikan komitmen bersama, dengan terwujudnya aksi perubahan ini, Pemerintah Kabupaten Asmat berkomitmen untuk mendukung visi pembangunan jangka menengah 2025-2029, yaitu “Terwujudnya Asmat yang Sehat, Cerdas, dan Sejahtera”, dengan menciptakan iklim perdagangan yang sehat, melindungi konsumen, dan menjaga stabilitas harga bahan pokok bagi seluruh masyarakat”.

0 Comments

Berbasis Potensi Lokal Yang Dapat Memberdayakan Orang Asli Papua (OAP), Martini Rasyid Lakukan Aksi Perubahan

9/29/2025

0 Comments

 
Picture
Agats, Indagkukmtk Asmat - - , Jumat, 19 September 2025, Kabupaten Asmat, yang terkenal dengan kekayaan budaya ukir kayu serta potensi sumber daya alamnya, memiliki peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal. Namun, hingga kini masih terdapat tantangan besar berupa keterbatasan lapangan kerja, rendahnya akses keterampilan, serta minimnya pemanfaatan potensi lokal yang berkelanjutan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, dibutuhkan sebuah model penciptaan lapangan kerja berbasis potensi lokal yang dapat memberdayakan orang asli Papua (OAP) secara menyeluruh. Model ini dirancang dengan menekankan pada tiga pilar utama:

Identifikasi Potensi Lokal
Potensi unggulan Kabupaten Asmat mencakup hasil hutan (sagu, kayu, rotan), perikanan (ikan air tawar, udang, kepiting), serta seni budaya (ukiran kayu khas Asmat, anyaman, tarian). Semua potensi ini dipetakan untuk menjadi basis penciptaan usaha produktif.

Peningkatan Kapasitas dan Keterampilan
Orang asli Papua perlu dilibatkan langsung melalui pelatihan teknis, pendampingan usaha, dan peningkatan keterampilan manajemen. Tujuannya agar masyarakat tidak hanya menjadi tenaga kerja, tetapi juga menjadi pelaku utama dalam rantai nilai ekonomi.

Kemitraan dan Dukungan Lembaga
Model ini mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga adat, gereja, lembaga swadaya masyarakat, serta sektor swasta. Dengan kemitraan yang solid, hasil produksi lokal dapat diakses ke pasar yang lebih luas, baik regional maupun nasional.

Implementasi model dilakukan melalui uji coba program percontohan (pilot project), misalnya pengembangan sentra sagu berbasis komunitas, kelompok usaha ukir kayu Asmat, atau koperasi nelayan tradisional. Dari hasil percontohan ini, dilakukan evaluasi dan penyempurnaan agar model dapat direplikasi di kampung-kampung lain di Asmat.

Dengan adanya model penciptaan lapangan kerja berbasis potensi lokal ini, diharapkan orang asli Papua di Kabupaten Asmat dapat memperoleh manfaat ganda:

Peningkatan pendapatan melalui usaha produktif yang sesuai dengan budaya dan lingkungan mereka.

Penguatan identitas budaya karena potensi seni dan tradisi dijadikan sumber ekonomi berkelanjutan.

Kemandirian ekonomi yang berdampak pada perbaikan kualitas hidup masyarakat Asmat secara keseluruhan.

Pada akhirnya, model ini bukan hanya tentang membuka lapangan kerja, tetapi juga tentang membangun ekonomi kerakyatan yang berakar pada kearifan lokal dan memberi ruang sebesar-besarnya bagi orang asli Papua untuk menjadi tuan di tanahnya sendiri.

0 Comments

MAMA-MAMA IKUT PELATIHAN PEMBUATAN ABON IKAN

8/16/2025

0 Comments

 
Picture

Ket Foto ; Instruktur Pelatihan Abon Ikan mengajarkan cara pembuatan Abon Ikan kepada mama-mama di Kampung Amborep Distrik Jetsy Kabupaten Asmat, Tahun Anggaran 2025

Picture
​​Agats, Indagkukmtk Asmat - - , Rabu, 15 Agustus 2025, Kabupaten Asmat adalah Daerah perairan, dimana terdapat begitu banyak potensi ikan yang tersebar diberbagai kampung-kampung yang ada di Asmat, berdasarkan hasil Survey di lapangan, Tim Survey memperoleh informasi bahwa meningkatnya hasil tangkapan berbagai jenis ikan salah satunya adalah ikan Duri, ikan yang mempunyai nama latin Hexanematichthys atau biasa di sebut ikan Kedukang/ Kedukan/ Keropak, ikan ini adalah ikan jenis ikan mayung yang mudah didapati pada tepi pantai berlumpur dan kuala sungai, selain menjadi ikan komsumsi sehari-hari masyarakat asmat, ikan tersebut  sangat sulit mendapat pemasaran pada pasar dagang di Kabupaten Asmat, melihat hal ini terjadi maka Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi Ukm dan Tenaga Kerja Kabupaten Asmat melalui Bidang Perindustrian mengadakan Kegiatan Pelatihan Pembuatan Abon Ikan di 6 Distrik yaitu Distrik Sorep, Distrik Sawaerma, Distrik Fayit, Distrik Safan, Distrik Jetsy dan Distrik Astj.

Kegiatan Pelatihan tersebut bertujuan agar Masyarakat Asmat terutama mama-mama nelayan yang belum sama sekali memiliki dasar kemampuan membuat dan mengolah Abon Ikan, sehingga dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia dengan memanfaatkan Potensi Alam yang begitu berlimpah.

​Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Ukm Dan Tenaga Kerja Kabupaten Asmat Melianus Jitmau mengatakan, Minimnya kreatifitas serta pengetahuan yang dimiliki oleh mama-mama nelayan disebabkan menurunnya tingkat perekonomian dalam Rumah Tangga, yang mana  aktifitas yang sering dilakukan oleh mama-mama nelayan hanya digunakan pada mengurus dapur, anak dan kumpul dengan tetangga sehingga tidak dapat membantu ekonomi keluarga, "mama-mama Pelatihan ini punya tujuan sangat baik buat mama-mama semua, bahan baku ikan cukup banyak di sini dan tujuan pelatihan ini agar dapat membantu pendapatan ekonomi mama-mama semua, maka dari itu kami Pemerintah Asmat melalui Dinas Indagkukmtk datang buat  pelatihan abon ikan untuk mama-mama disini, mama-mama bisa buat abon ikan terus mama bisa jual" kata kadis yang akrab disapa bapak Jitmau.

Dilain tempat saat ditemui dalam ruangannya setelah kembali melaksanakan Pelatihan Abon Ikan untuk mama-mama di 6 Distrik, Kepala Bidang Perindustrian Hermalina Aifufuini mengatakan Tujuan dari pembuatan abon ikan di Agats ini pertama dilihat dari potensi alam Kabupaten Asmat yg menonjol disini adalah Hasil laut yg sangat melimpah dan ikan hasil tangkapan masyarakat hanya di konsumsi sebagai makanan sehari-hari tanpa tau kalo ikan bukan hanya di jadikan lauk di rumah tapi bisa di jadikan abon Ikan dgn Nilai Gizi dan manfaat yg begitu sangat banyak bagi kesehatan dan pertumbuhan generasi asmat kedepan, "sama seperti harapan pak kadis saya pun berharap dengan memberikan pelatihan abon ikan ini dapat meningkat perekomian masyarakat asmat yg lebih baik ke depan terutama mama-mama, jika berjalan baik, mama rajin membuat abon ikan, kami dari Pemerintah akan bantu buat program lagi untuk bisa membantu memasarkan hasil abon ikan dari mama-mama semua sehingga mama-mama bisa pasarkan bukan hanya ke masyarakat lokal di kampung atau distrik saja tapi yang tinggal di kabupaten juga bisa merasakan hasil dari mama-mama, jika nanti ada kegiatan pameran pun kita bisa bantu untuk titipkan agar yang berada diluar Kabupaten Asmat bisa tau dan merasakan juga Abon Ikan olahan asli dari mama-mama Asmat" ucap wanita yang juga alumni dari STPDN ini.

Abon Ikan merupakan produk olahan yang sudah dikenal luas oleh masyarakat, Abon ikan adalah jenis makanan olahan ikan yang diberi bumbu, selanjutnya diolah dengan cara perebusan dan penggorengan, olahan ini menjadi salah satu solusi yang bisa dilakukan agar ikan yang di jadikan Abon bisa bertahan lebih lama, pada prinsipnya usaha pengolahan hasil perikanan bertujuan untuk meningkatkan daya simpan hasil perikanan, memberikan beragama produk pilihan pada konsumen serta meningkatkan nilai jualnya sehingga akan meningkatkan pendapatan pengolah Ikan.

Pelatihan ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin agar dapat menciptakan kewirausahaan serta lapangan kerja untuk dapat menambah pendapatan keluarga mama-mama nelayan yang ada di Kabupaten Asmat. 

0 Comments

Berikan Jaminan Sosial Dan Kesejahteraan Pekerja, Bidang Tenaga Kerja Melaksanakan Kegiatan Sosialisasi

7/23/2025

0 Comments

 
Picture

Ket ; Foto Bersama Kepala Dinas Indagkukmtk Kabupaten Asmat Melianus Jimau, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Merauke Lisawanti Lisuallo Dengan Panitia Dan Peserta Kegiatan Sosialisasi Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dan Fasilitas Kesejahteraan Pekerja Tahun Anggaran 2025

Picture
Agats, Indagkukmtk Asmat - - , Rabu, 23 Juli 2025, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Ukm Dan Tenaga Kerja Kabupaten Asmat melalui Bidang Tenaga Kerja melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dan Fasilitas Kesejahteraan Pekerja Tahun Anggaran 2025, yang berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) GKI Agats, Asmat, Acara ini bertujuan memberikan pemahaman terkait Tujuan, Manfaat serta pentingnya Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi kesejahteraan pekerja.

Kegiatan ini di hadiri oleh Bupati Asmat yang diwakilkan oleh Plh. Sekretaris Daerah Riechard R.B Mirino, SKM, M.Kes (Asisten Bid. Administrasi Dan Umum), Ketua DPRK Asmat, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Ukm Dan Tenaga Kerja, para Pimpinan OPD di Lingkup Pemda Kabupaten Asmat, Waka Polres Asmat, Perwakilan Komandan Pos TNI-AL, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Merauke Lisawanti Lisuallo dan 50 Peserta Pekerja.

Dalam sambutannya, Bupati Asmat yang diwakilkan oleh Asisten Bid Asisten Bid. Administrasi Dan Umum Riechard R.B Mirino, SKM, M.Kes mengatakan “Pemerintah Kabupaten Asmat Menyambut Baik Kegiatan Sosialisasi Ini Sebagai Bentuk Sinergi Antara Pemerintah Daerah Dan Lembaga Penyelenggara Jaminan Sosial Dalam Memberikan Edukasi Kepada Masyarakat Mengenai Pentingnya Menjadi Peserta Program Jaminan Sosial Khususnya Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Karena Merupakan Bagian Penting Dalam Upaya Perlindungan Bagi Seluruh Tenaga Kerja, Baik Di Sektor Formal Maupun Informal“.

Lanjutnya, “Pemerintah Kabupaten Asmat Mendukung Penuh Upaya Perluasan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Karena Ini Merupakan Wujud Kehadiran Negara Dalam Melindungi Tenaga Kerja Dari Risiko Sosial Ekonomi Seperti Kecelakaan Kerja, Kematian, Hari Tua Dan Pemutusan Hubungan Kerja“.

Mengakhiri Sambutannya sekaligus membuka Kegiatan tersebut, Bupati Asmat mengajak seluruh peserta Sosialisasi untuk menyimak dan memahami dengan baik hak dan kewajiban yang diatur dalam sistem jaminan sosial khususnya jaminan sosial ketenagakerjaan  agar memberikan manfaat yang besar, tidak hanya dalam aspek pengetahuan, tetapi juga dalam implementasinya di lingkungan kerja bagi para pekerja di sektor formal dan  informal yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam perluasan cakupan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Selain itu mewakili Kepala Bidang Tenaga Kerja, sebagai Ketua Panitia Yosep Sisko Kawen, S.STP dalam Laporannya mengatakan Maksud dan Tujuan Kegiatan Sosialisasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan ini adalah memberikan pemahaman terkait Tujuan, manfaat serta pentingnya Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi kesejahteraan Pekerja.

“Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk perhatian Pemerintah Daerah kepada para pekerja untuk melindungi hak – hak Pekerja Penerima Upah (PU), Pekerja Bukan Penerima Upah (BPU), Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri, adapun manfaat Jaminan bersifat pelayanan perseorangan berupa pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative“. Ucap Sisko
​
Setelah itu kegiatan pun dilanjutkan dengan mendengarkan materi yang dibawakan langsung oleh Kepala Kantor Cabang dan Staf BPJS Ketenagakerjaan Merauke dan mendapat apresiasi yang sangat baik dari peserta kegiatan.
(penulis: admin Indagkukmtk)

0 Comments

BUPATI ASMAT HADIRI PELUNCURAN KOPERASI DESA/ KELURAHAN MERAH PUTIH

7/21/2025

0 Comments

 
Picture

Foto ; Bupati Asmat Thomas Eppe Safanpo bersama Ketua DPRK Asmat, Sekda Kabupaten Asmat, Waka Polres Asmat, Pabung Asmat, Kadis Indagkukmtk dan Forkopimda Kabupaten Asmat Mengikuti Zoom Peresmian Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih

Agats, Indagkukmtk Asmat - - Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih ( Kopdes Merah Putih ) di luncurkan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada hari ini, Senin, ( 21 Juli 2025 ).

Kurang Lebih 80 ribu Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih di seluruh Wilayah Republik Indonesia serentak di resmikan oleh Presiden Prabowo langsung dari Kota Klaten Jawa Tengah.

Bertempat di Ruang Media Center Dinas Kominfo Kabupaten Asmat, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Ukm dan Tenaga Kerja Kabupaten Asmat Melianus Jitmau mendampingi Bupati Asmat Thomas Eppe Safanpo 
dan beberapa Pejabat Forkopimda serta Pegawai Bidang Koperasi pada Dinas Indagkukmtk mengikuti Peresmian Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih Seluruh Indonesia melalui Via Zoom.

Dalam pidatonya Presiden Prabowo Mengatakan bahwa Koperasi merupakan alat bagi Bangsa dan juga Kelompok yang lemah untuk membangun kekuatan bersama, Koperasi pada dasarnya Koperasi Desa/ Kelurahan ini adalah wadah perjuangan Ekonomi Masyarakat Kecil yang belum memiliki akses dan kekuatan layaknya Koperasi besar, meski demikian, kata Prabowo Koperasi memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi baru jika dijalankan dengan prinsip kebersamaan dan gotong royong.

"Konsep Koperasi adalah Konsep untuk mereka yang lemah, yang kuat tidak mau berurusan dengan Koperasi, yang kuat pun ndak mau jadi anggota Koperasi ndak mau, kalau sudah kuat, sudah kaya, sudah punya akses kemana-mana" kata Prabowo.

lanjutnya, "Koperasi adalah alatnya orang lemah, alatnya Bangsa yang lemah tapi konsepnya sederhana sama dengan konsep lidi, 1 (satu) lidi lemah, tidak kuat, tidak ada artinya 1 (satu) lidi, tapi kalau lidi, puluhan lidi, ratusan lidi jadikan 1 (satu) ini adalah alat yang bisa membantu kita, jadi dari lemah, lemah, lemah menjadi kekuatan, ini adalah konsep Koperasi, dari Ekonomi lemah menjadi Ekonomi Kekuatan yang kuat, ini adalah konsep Koperasi, konsep Koperasi adalah konsep Gotong Royong" tegas Presiden ke 8 (delapan) kita ini.

Sebelum menutup Pidatonya, Presiden Prabowo pun mengingatkan kepada semua pengurus Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih agar melaksanakan Tugas dengan Baik, Buktikan Propaganda bahwa Koperasi tidak mungkin berhasil itu salah.

Selanjutnya, untuk Provinsi Papua Selatan dari 4 (empat) Kabupaten, Kabupaten Asmat berada di Peringkat Pertama dari 3 (tiga) Kabupaten lainnya (Merauke, Boven Digoel dan Mappi) dalam Pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih, Kementerian Koperasi Republik Indonesia pun memberikan Apresiasi yang luar biasa Kepada Pemerintah Kabupaten Asmat melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Ukm dan Tenaga Kerja Kabupaten Asmat.

Acara Peresmian Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih berjalan dengan Hikmah dan Lancar, acara yang di ikuti melalui zoom pun ditutup dengan foto bersama.
(penulis: admin Indagkukmtk)

0 Comments
copyright perindag.asmatkab.go.id ©2025
  • BERANDA
  • PROFIL
  • SEJARAH KABUPATEN ASMAT
  • STRUKTUR ORGANISASI
  • BIDANG INDUSTRI
  • BIDANG PERDAGANGAN
  • BIDANG KOPERASI DAN UKM
  • BIDANG TENAGA KERJA
  • BERITA
  • GALLERY